Awal dari Sebuah Cinta, PSS Selamanya

Awal dari Sebuah Cinta, PSS Selamanya

PSS Sleman adalah sebuah klub sepakbola yang menjadi perbincangan para pengamat sepakbola nasional akhir-akhir ini bukan hanya karena prestasinya, mungkin juga aksi suporternya yang mendunia. Oke, saya ingin bercerita awal mula saya jatuh cinta sama team dari tanah kelahiran dan tempat di mana saya dibesarkan dan menjalani kehidupan saat ini. Pada kala itu awal tahun 2000 ketika Laskar Sembada baru saja promosi ke kasta tertinggi sepakbola Indonesia adalah awal saya mengenal team ini, kakak saya adalah orang yang mengenalkan saya sama PSS Sleman. Pada saat itu kakak saya yang duduk di bangku SMP selalu menceritakan PSS kepada adiknya (saya) yang masih duduk di bangku sekolah dasar, dari cerita-cerita indah tersebut saya mulai penasaran sama PSS, karena saya masih anak-anak “isih umbelen” almarhum bapak melarang saya untuk datang ke stadion, hingga setiap match PSS saya hanya mendengarkan via radio saat itu dan mulai mengenal sang kebanggaan PSS sleman. Musim berganti kala itu Liga Indonesia 2002 PSS sleman berpindah kandang ke Stadion Mandala Krida Yogyakarta dengan kapasitas yang lebih besar dari Stadion Tridadi. Musim tersebut adalah pertama kali saya menonton langsung ke stadion. Malam itu match melawan Petrokimia Putra Gresik yang di akhir musim berhasil menjadi kampiun.
Saya berangkat diantar oleh Om saya naik mobil suzuki carry bersama kakak  dan suadara sepupu saya, suasana stadion Mandala Krida yang penuh membuat deg-degan karena itu pertama saya datang ke stadion untuk menonton pertandingan sepakbola. Pertandingan cukup ketat dan menarik kala itu PSS yang diarsiteki oleh coach Suharno (alm) harus puas dengan hasil imbang tanpa gol.
Setelah malam itu saya menjadi ketagihan ke stadion untuk menonton PSS berlaga, hingga pada saat itu minggu siang di awal tahun 2000 an saya berangkat ke stadion bersama kakak saya dengan diantar bapak menggunakan mobil suzuki carry, sore itu PSS menghadapi PSPS pekanbaru yang saat itu diisi banyak bintang sepakbola nasional salah satunya adalah penjaga gawang timnas indonesia Hendro Kartiko. Sesampainya di stadion, bapak menurunkan kami di parkiran stadion, karena bapak memang tidak ikut nonton dan lebih memilih nmenunggu di rumah budhe saya di kawasan alun-alun utara Yogyakarta. Suasana di luar stadion begitu ramai antrian loket terlihat  sangat panjang, akhirnya kakak saya yang mengantre tiket dan saya disuruh menunggu dekat pintu masuk, hingga akhirnya tiket sudah di tangan namun kondisi stadion yang overload membuat jalan masuk ke tribun menjadi sangat sempit, berdesak2an dengan ribuan penonton hingga membuat badan kecil saya terhimpit dan saya pun menangis, dengan kondisi yang tidak memungkingkan akhirnya kami memutuskan untuk keluar dari stadion, Bencana terjadi setelah berhasil keluar dari kerumunan penonton kakak saya menyadari dompetnya raib ditangan pencopet! Namun kejadian tersebut tidak menyurutkan niat kami untuk menonton PSS hingga akhirnya panpel membuka pintu stadion dan akhirnya kami menonton dari pinggir lapangan tepatnya di belakang gawang yang dijaga oleh Hendro Kartiko. Begitu bahagianya saya saat itu (walau habis nangis) bisa menonton Seto Nurdiyantoro dkk dari dekat dan juga bintang-bintang sepakbola nasional yang memperkuat tim lawan. Mulai saat itu dan musim-musim berikutnya saya selalu mengikuti PSS sleman, dari Mandala hingga Tridadi hingga kini akhirnya punya Maguwoharjo. Dari jomblo hingga bawa pacar ke stadion, dari PSS terpuruk hingga bangkit lagi, dari chants “Bukan David Beckham tetapi Mas Eksan” hingga “Ayo Risky cetaklah goal kegawang lawanmu”, dari Anderson Da Silva hingga Kristian Adelmund, dari M Ansori hingga Anang Hadi, dari jaman “Ijo Ijo hingga ale ale” dari “Final Degradasi” hingga Final ISC B, dari jaman pak kabul sampai masih pak kabul , rasa cinta ini tak pernah pindah ke lain hati hingga menjadi candu yang sangat nikmat sekali. Saya saat ini hanya ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak pihak yang telah mengabdi untuk PSS sleman, yang telah memilih jalan hidupnya untuk “mikirke” PSS Sleman hingga menjadi seperti saat ini, dan tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada kakak saya tercinta yang telah mengenalkan Super Elang Jawa kala itu dan menjadi partner setia mendukung kebanggan hingga sampai saat ini.
[Bagas Prastowo]

Sumber : Sleman Football

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Five Pawns

Kabupaten Kebanggaan